Rabu, 07 Desember 2011

MY WISH




It's me,,,,
            FADLI FIRDAUS anak pertama dari dua bersaudara dari ke-2 orangtua yang bekerja sebagai PNS. Ibu saya  Neneng Hermawati dan ayah saya Asep Hayatudin, dan adik saya yang cantik namanya Syifa Fahira selisih kami berbeda 6 tahun. Keluarga kami tergolong keluarga sederhana, apalagi semenjak ibu yang sangat saya cintai meninggal dunia pada saat saya baru berumur 14 tahun, saat itu saya baru kelas 2 di SMP Negeri 1 Cisaat.
           Fadli kecil tergolong seorang yang pintar dan cerdas kata guru-guru termasuk juga alm ibu saya karena selalu juara kelas, apalagi dalam hal matematika, seni, atau olahraga. Itu tidak terlepas dari bagaimana cara ibu saya mendidik seorang anaknya yang sangat membuat nyaman ketika membimbing saya belajar. Mungkin karena dia juga seorang guru TK sehingga mampu mengarahkan potensi anaknya sesuai apa yang diinginkannya.
           Semenjak ibu saya meninggal, separuh atau mungkin seluruh semangat saya dalam belajar hilang. Mungkin karena saat itu saya masih sangat butuh bimbingan beliau. Prestasi saya disekolah menurun, saya lebih senang menghabiskan waktu dengan bermain mugkin juga karena lingkungan yang mendorng saya untuk mengenyampimkan belajar.
              Saat di Aliyah jelasnya MA Negeri Cibadak kehidupan saya sangat riskan, saya harus memikirkan ongkos untuk sekolah dan juga pekerjaan sekolah yang harus dituntaskan, bahkan soal makan pun kadang dari tetanga. Oleh  karena itu saya kurang aktif dalam kegiatan-kegiatan di sekolah, bahkan sering bolos. Tapi Alhamdulillah ada saja rezeki sampai bisa terus melanjutkan sekolah. Saat kelas 2 SMA saya dipertemukan dengan 3 sahabat saya, yaitu Yogie (B-ghoy), Indra (Boim), dan Akbar (Barpet). Saya sendiri sebenarnya dipanggil Fadel oleh mereka. Dengan merekalah saya berbagi suka dan duka selama di SMA, sukanya saya dan dukanya buat mereka,,,hahaha. Padahal sebelum lulus kami berempat berencan untuk kuliah di universitas yang sama, dan tempat kost-an nya sama juga, tapi Allah berkrhendak memisahkan kita untuk memilih jalan masing-masing. Walaupun setelah lulus kami berpisah, tapi tetap bersahabat.
              Sekarang saya menjadi seoran mahasiswa di Sekolah Tinggi Agama Islam. Walaupun sebenarnya saya ingin di jurusan PJKR atau Psikologi, tapi saya syukuri masih bisa melanjutkan kuliah dan tidak menunda waktu. Bisa di bilang saya ini tersesat di jalan yang benar, teman-teman dan guru-gurupun tidak menyangka saya kuliah di bidang agama, begitupun saya. Tapi justru setela keluarnya sari SMA dan melanjutkan kuliah, minat membaca dalam diri saya kembali muncul, kebetulan saya tidak suka buku novel atau komik, buku pelajaran pun termasuk. Saya lebih suka buku-buku yang memotivasi dan mengkoreksi diri, dan bagaimana memaknai hidup. Sepeti misalnya buku buku Ippho Santosa, Ustd. Yusuf Mansur, Andrie Wongso, Ary Ginanjar, Robert Kiyosaki, Donald Trump, Purdi E Chandra, Bob Sadino ,dan Andy F Noya.   


Tujuan saya kuliiah dan menjadi seorang mahasiswa...      
              "Kuliah tidak membuat kita banyak uang, tapi membuat hidup kita lebih bermakna" kata kata itulah yang membuat saya makin membuat saya termotivasi. Kalimat di atas merupakan ucapan yang dilontarkan dosen saya, dan termasuk guru favorit saya ketika di aliyah, yang sekarang menjadi dosen di kampus saya kuliah. Beliau adalah figur yang saya senangi, perkataan-perkataannya sedrhana namun makna dari apa yang diucapkannya luar biasa. Mungkin kata-kata itu yang saya jadikan tujuan mengapa saya menjadi seorang mahasiswa. Karena jika tujuannya uang sudah saja tidak usah kuliah atau bekerja saja. 
                  Tujuan yang lainnya juga saya ingin pengetahuan-pengetahuan dalam diri saya bertambah dan lebih bisa mengaplikasikannya lewat organisasi-organisasi mahasiswa yang kritis terhadap suatu permasalahan. Karena esensinya kita perlu melakukan refleksi tentang hidupnya agar dapat mencapai hidup yang baik dan bahagia. Kita juga harus mencapai jiwa yang baik agar dapat hidup bahagia. Jiwa yang baik adalah jiwa yang berpengetahuan. Untuk mencapai jiwa yang berpengetahuan inilah yang merupakan tujuan pendidikan. Dengan saya kuliah dan menjadi seorang mahasiswa semoga tujuan-tujuan itu bisa tercapai.


 Harapan dalam hidup saya...
                    Supaya lebih mudah dan enak dibacanya saya akan tuliskan satu persatu seperti ini :
  1. Berbakti kepada orang tua….(Ya Allah lindungilah mereka berdua dan beriah keselamatan atas mereka di dunia dan akhirat) terlalu banyak dosa dan khilaf sering diperbuat, hingga sampai saat ini saya belum bisa memberikan apa-apa pada mereka terutama ibuku tercinta.
  2. Ingin beribadah dengan maksimal dan nyaman salah satunya dengan materi yang cukup, sehingga bisa memberangkatkan orang tua berhaji dan bisa bersedekah banyak.
  3. Menjadi insan yang bisa merencanakan masa depan dengan pasti
  4. Amalan terhadap semua orang bertambah, jadi semua orang bisa terbahagikan dengan kehadiran saya.
  5. Sebelum selesai kuliah bikin paper yang bisa diseminarkan atau karya tulis ilmiah yang bisa dipublikasikan. 
  6. Bisa menyelesaikan kuliah sarjana saya dan melanjutkan kembali ke program magister dan  doktor
  7. Bisa seperti Habibie, Ippho Santosa, Ustd. Yusuf Mansur, Pak Mulyawan SN (dosen saya) dan semua tokoh idola saya.
  8. Semakin lancar dalam berkomunikasi dan menjadi seorang entrepreneur - penulis - motivator dan dosen di universitas terkemuka.
  9. Semakin banyak teman, semakin banyak jaringan, semakin banyak orang-orang yang ada di dekat saya.
  10. Mempunyai bisnis, pesantren, TK Khalifah, dan membuat sebuah komunitas Tangan Di Atas (TDA).
  11. Bisa bersedekah banyak sehingga bermanfaat bagi sesama
  12. Cepat ditunjukkan jodoh sama Allah ( shalehah > cantik > pengusaha sukses/bidan/dosen > anak tunggal > orang tuanya baik ) 
  13. punya keturunan yang shales dan shalehah.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar